Agustus 13, 2016

>> Referensi 20 Obyek Wisata Populer di Kota Jakarta

Ditopang infrastruktur kota yang modern, Anda dapat dengan mudah menemukan berbagai obyek wisata di Jakarta, dari wisata alam hingga buatan, destinasi historis, hingga aneka sarana hiburan bernuansa modern dan tempat nongkrong.

Kondisi demografis Jakarta yang heterogen serta kondisi daerah yang semakin padat dengan pemukiman hingga gedung-gedung pencakar langit, juga temperatur yang kian panas, tidaklah menyurutkan langkah wisatawan untuk sejenak melepas penat di sejumlah tempat wisata di ibukota Indonesia ini.

Konotasi Jakarta sebagai kota yang semrawut, banjir, macet, dan segala permasalahan kota metropolitan memang tidak dapat dipungkiri. Tetapi, kota Jakarta tidaklah seburuk yang diduga. Destinasi wisatanya, kuliner Jakarta dan oleh-oleh khas Jakarta adalah sejumlah hal menyenangkan yang dapat Anda temui di kota metropolitan terbesar di Indonesia ini. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Jakarta yang paling populer dikunjungi para penikmat perjalanan, baik domestik maupun mancanegara.

1. Monumen Nasional (Tugu Monas)
Inilah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki), didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Monumen yang dibangun oleh Presiden Soekarno ini bermahkotakan lidah api yang dilapisi lembaran emas.

Monas adalah tempat wisata di Jakarta yang paling populer, sekaligus pula salah satu kebanggaan Republik Indonesia. Monumen yang diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono ini terbuka untuk umum setiap hari sejak jam 8 pagi hingga 3 sore, kecuali pada Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.

Di bagian dasar Monas, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia pada kedalaman 3 meter. Museum ini berukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung hingga 500 orang. Terdapat lift yang akan membawa Anda ke puncak Monas setinggi 115 meter, Anda dapat menyaksikan panorama Jakarta dari puncaknya. Kapasitas lift menampung paling banyak 11 orang sekali angkut dan pelataran puncak Monas maksimal dapat menampung hingga 50 orang.

Tiket masuk Tugu Monas adalah sebesar Rp 5 ribu per orang (dewasa), mahasiswa Rp 3 ribu, dan anak-anak Rp 2 ribu. Untuk menggunakan lift ke puncak Monas, Anda dapat membayar tiket lift sebesar Rp 10 ribu per orang (dewasa) atau mahasiswa Rp 5 ribu.


2. Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu, salah satu obyek wisata di Jakarta yang terdiri dari beberapa pulau kecil ini adalah spot menarik dari antara tempat wisata lain yang masuk propinsi DKI Jakarta. Cakupan Kepulauan Seribu terdiri dari Pulau Harapan, Pulau Bidadari, Pulau Tidung, Pulau Pari, dan puluhan pulau lain. Sebagian besar di antaranya menawarkan suasana santai jika dikunjungi bersama keluarga.

Di Kepulauan Seribu, ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan, mulai dari diving, snorkeling, atau sekedar berjalan-jalan menikmati sunset di kala senja. Ketersediaan sarana akomodasi yang baik di Kepulauan Seribu memudahkan pengunjung yang ingin lebih lama menkimati pengalaman wisatanya.


3. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Tak hanya populer bagi warga Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah atau TMII adalah pula destinasi populer bagi pengunjung dari luar Jakarta yang ingin berwisata di Jakarta. Taman Mini Indonesia Indah adalah tempat wisata menarik di Jakarta yang cocok dinikmati bersama keluarga. Hal ini terbukti dari ribuan pengunjung memadati tempat wisata ini, mayoritas terdiri dari anak-anak, kaum muda, dan orang tua.

Ada banyak wahana menarik yang ditawarkan Taman Mini Indonesia Indah, seperti Kolam Renang Snow Bay, Taman Among Puro, tak ketinggalan pula Taman Ria Atmaja, Kereta gantung, serta puluhan wahana lain yang menarik. Disamping wahana, TMII juga menawarkan wisata bernuansa edukasi yang cocok untuk kemajuan pendidikan anak.


4. Ancol Dreamland
Sempat populer dengan nama Taman Impian Jaya Ancol, destinasi wisata yang satu ini kini lebih familiar disebut Ancol Dreamland. Boleh jadi Ancol Dreamland adalah icon wisata di Jakarta mengingat dalam setiap harinya, destinasi ini tak pernah sepi dari pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Serupa dengan Taman Mini Indonesia Indah, Ancol Dreamland termasuk tempat wisata di Jakarta yang cocok dikunjungi bersama keluarga.

Letak Ancol Dreamland cukup strategis sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah. Dan seperti tempat wisata untuk keluarga pada umumnya, Ancol Dreamland menyajikan sejumlah wahana yang cocok dinikmati oleh semua golongan usia. Ada wahana Gelanggang Samudera, Dunia Fantasi, atau Sea World yang disukai kaum muda dan anak-anak. Tentu saja, Anda akan dikenai biaya lagi untuk menikmati wahana-wahana yang ada di Ancol Dreamland.

Adapun tiket masuk pintu gerbang Ancol adalah sebesar Rp 25 ribu serta tarif masuk kendaraan Rp 20 ribu (mobil) atau motor Rp 15 ribu.


5. Pulau Tidung
Diantara sekian banyak pulau kecil yang termasuk bagian dari Kepulauan Seribu, Pulau Tidung mungkin tempat wisata paling menarik untuk dikunjungi. Pulau ini memiliki garis pantai yang begitu teduh dan asri, membuat wisatawan betah berlama-lama singgah di pulau kecil ini. Dominasi suasana yang tenang dan nyaman tentunya sangat cocok untuk bersantai bersama teman, kerabat, dan keluarga.

Sebagai salah satu bagian dari wisata pantai Jakarta yang indah, Pulau Tidung menawarkan berbagai wahana air menarik seperti Jet Sky, Water Sport, Olahraga Kano, Banana Boat, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang hobi mengunjungi tempat wisata air di Jakarta, Pulau Tidung adalah satu destinasi favorit untuk liburan keluarga.


6. Dufan (Dunia Fantasi)
Dufan atau Dunia Fantasi adalah obyek wisata populer di Jakarta yang temasuk bagian dari Ancol Dreamland atau Taman Impian Jaya Ancol. Sesungguhnya luas area Dunia Fantasi ini tidak begitu besar, hanya sekitar 9 hektar. Namun, di dalamnya terdapat berbagai wahana menarik yang siap memanjakan para pengunjung.

Dunia Fantasi terbagi menjadi beberapa spot dengan background negara-negara besar di dunia, seperti hal-hal bernuansa Eropa, Amerika, dan Indonesia sendiri. Uniknya masing-masing spot ini dilengkap sejumlah wahana bermain yang cukup lengkap, seperti kolam renang ukuran besar dan berbagai fasilitas hiburan.


7. Kebun Binatang Ragunan
Kebun Binatang Ragunan yang berdiri sejak 1864 ini pada mulanya dikelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia. Luas area tempat wisata di Jakarta yang satu ini sebesar 147 hektar dan memiliki lebih dari 2.000 ekor satwa. Kebun binatang Jakarta yang populer ini juga ditumbuhi lebih dari 50.000 pohon, membuat suasananya menjadi begitu sejuk dan nyaman.

Inilah salah satu tujuan wisata anak di Jakarta yang terkenal, memberikan edukasi dan pengenalan sejak dini bagi anak-anak terhadap kehidupan satwa secara langsung. Tiket masuk Kebun Binatang Ragunan hanya sebesar Rp 4 ribu (dewasa) per orang dan anak-anak Rp 3 ribu. Anda dapat mengajak putera-puteri untuk menaiki wahana dan satwa, seperti kuda tunggang, onta tunggang, kereta keliling, sepeda ganda, hingga menonton pentas satwa. Tetapi tentu saja, masing-masing wahana dan satwa tunggangan tersebut dikenai biaya.


8. Kidzania Jakarta
Inilah salah satu destinasi wisata anak di Jakarta yang disukai. Kidzania Jakarta menawarkan rekreasi unik berkonsep Edutainment bagi anak-anak usia 2-16 tahun. Tempat wisata indoor ini berbentuk semacam replika kota yang sesungguhnya, tetapi dalam ukuran anak-anak. Ada jalan raya, Rumah Sakit, Supermarket, Salon, Teater, serta kendaran lalu-lalang di sekeliling kota replika ini.

Orangtua tidak diperkenankan ikut dalam kegiatan wisata anak selama berlangsung, tetapi orangtua didorong untuk menjadi penonton di Teater dan Stasiun TV. Selain itu, tersedia juga Parents Lounge, yakni tempat untuk orang dewasa bersantai selama anak-anak bermain.

Tiket masuk Kidzania Jakarta disesuaikan dengan rentang usia anak, kisaran harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 250 ribu per anak. Sementara untuk orang dewasa, harga tiket masuk mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per orang.


9. Grand Indonesia Mall
Inilah salah satu mall paling populer di Jakarta. Grand Indonesia Mall tidak hanya menawarkan pengalaman wisata belanja, tetapi juga pengalaman kuliner yang menarik. Objek wisata Jakarta yang satu ini adalah pula salah satu tempat nongkrong di Jakarta yang favorit bagi banyak kalangan. Ukuran mall ini terbilang besar dan spot perbelanjaan yang lengkap dari berbagai brand fashion dunia.

Lahan parkirnya juga luas, Anda patut untuk mengingat posisi parkir kendaraan Anda agar tidak sulit mencarinya. Dari salon hingga bioskop, juga restoran di Jakarta dan cafe hingga penjual desserts, tersedia di Grand Indonesia Mall.

Di saat akhir pekan, salah satu tujuan wisata di Jakarta ini menjadi begitu ramai dengan kunjungan orang dari berbagai usia. Sebagian besar pengunjung merasa tidak bosan untuk datang kembali mengunjungi mall Jakarta yang satu ini.


10. Masjid Istiqlal
Inilah masjid terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan desain arsitektural perpaduan dari arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Masjid nasional yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia ini berawal dari gagasan Menteri Agama RI saat itu, KH. Wahid Hasyim serta H. Anwar Tjokroaminoto. Kemudian oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno, pembangunan masjid diprakarsai dengan pemancangan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal pada tanggal 24 Agustus 1961.

Nama “Istiqlal” berasal dalam bahasa Arab, artinya “Merdeka”. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan bentuk rasa syukur bangsa Indonesia, yang atas berkat dan rahmat Tuhan YME telah terbebas dari tangan penjajah. Tahukah Anda, antara Masjid Istiqlal dan Geraja Katedral Jakarta berada dalam lokasi yang sangat dekat. Hal ini dimaksudkan oleh Presiden Soekarno sebagai lambang semangat persaudaraan, persatuan, dan toleransi beragama di Indonesia sesuai Pancasila.

Masjid Istiqlal memiliki arsitektur modern, dinding dan lantainya berlapis marmer dan dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat, serta mampu menampung lebih dari 200 ribu jamaah. Rancang bangun masjid kebanggaan Indonesia ini diarsiteki oleh Frederich Silaban, seorang penganut agama Kristen Protestan, dengan karya desain masjid bersandi Ketuhanan.

Saat ini, kunjungan wisatawan ke Masjid Istiqlal tak pernah sepi. Selain sebagai tempat ibadan, masjid ini adalah pula objek wisata religi di Jakarta yang terkenal, pusat pendidikan, serta pusat aktivitas syiar Islam.


11. Gereja Katedral Jakarta
Inilah gereja Katolik tertua di Jakarta yang dibangun pada tahun 1901 dengan gaya arsitektural neo-gotik sebagaimana yang dapat ditemukan di daratan Eropa. Di gereja ini, terdapat museum dengan sekitar 400 koleksi barang.

Beberapa koleksi yang terkenal adalah tongkat Paus Paulus VI dan piala Paus Yohanes Paulus II, sebagai kenang-kenangan tatkala berkunjung ke Indonesia. Museum gereja ini terbilang lengkap untuk menjelaskan tradisi Katolik.


12. Pasar Taman Puring
Pasar Taman Puring adalah salah satu tempat wisata di Jakarta yang menawarkan Anda pengalaman belanja murah atas produk-produk sepatu. Di pasar ini, Anda dapat menemukan sepatu yang di-reject oleh pabrik-pabrik brand besar, juga berbagai sepatu merk terkenal versi KW. Tidak hanya sepatu, Anda juga dapat menjumpai pedagang tas, pakaian olahraga, jam tangan, hingga suku cadang mobil di pasar ini.

Pasar yang berlokasi di daerah Kebayoran Baru ini terbilang sesak akan penjual, mungkin akan mengurangi kenyamanan Anda berbelanja karena akan terasa sempit tatkala ramai pengunjung. Tetapi tentu saja, ketidaknyamanan tersebut akan pudar bila Anda telah memperoleh barang yang Anda cari.


13. Kota Tua Jakarta
Kota Tua Jakarta adalah salah satu tempat wisata di Jakarta yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Kota Jakarta dengan landmark Kota Tua adalah pesona wisata sejarah di Jakarta yang memberi banyak pengetahuan. Berbagai peninggalan masa lampau masih dapat Anda jumpai di kawasan yang selalu ramai saat akhir pekan ini. Juga, para pecinta fotografi akan selalu suka datang ke Kota Tua.

Ada sejumlah landmark historis di kawasan Kota Tua ini, seperti Museum Fatahillah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, dan Toko Merah. Tidak hanya tempat-tempat historis, Anda juga dapat menikmati pengalaman kuliner di Kota Tua Jakarta dengan singgah di Cafe Batavia atau Cafe Gazebo, serta aneka jajanan seperti gado-gado, soto, hingga kerak telor khas Jakarta.


14. Taman Suropati
Taman Suropati memiliki penataan taman yang rapi dan bersih. Tempat wisata di Jakarta yang satu ini adalah salah satu tujuan favorit banyak warga ibukota untuk melepas lelah atau sekedar bersantai dengan keluarga dan para sahabat. Terletak di kawasan elit Menteng, taman ini ditumbuhi pepohonan tinggi yang lebat sehingga menghadirkan suasana yang sejuk dan nyaman.

Meski luas taman yang sekitar 1.5 kali lapangan sepakbola, Taman Suropati selalu ramai dikunjungi, terutama menjadi salah satu tempat nongkrong anak muda di Jakarta. Anda dapat menyaksikan aktivitas pengunjung yang berolahraga, atau komunitas-komunitas yang berkumpul seperti komunitas biola, kelompok diskusi, dan yang lainnya. Soal makanan, jangan khawatir sebab ada banyak penjual makanan dan minuman di sekeliling taman ini.


15. Museum Nasional
Inilah salah satu destinasi wisata di Jakarta yang sarat akan pengetahuan sejarah. Di Museum Nasional, Anda dapat menjumpai sedikitnya 141.899 benda yang terhimpun dalam 7 jenis koleksi, yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi.

Museum Nasional dibuka setiap hari Selasa – Minggu, dari jam 8 pagi hingga 4 sore, saat weekend tutup hingga jam 5 sore. Anda dapat mengunjungi objek wisata Jakarta yang satu ini dengan membayar tiket masuk Museum Nasional sebesar Rp 5 ribu (dewasa) per orang atau Rp 2 ribu (anak-anak). Jika Anda dalam rombongan dengan minimum 20 orang, maka tiket masuk per orang dewasa adalah sebesar Rp 3 ribu dan anak-anak (TK – SMA) Rp 1.000. Turis asing dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang.


16. Pasar Tanah Abang
Bagi para penggemar wisata belanja di Jakarta, Anda dapat mengunjungi Pasar Tanah Abang. Dari subuh, sudah ada sejumlah toko yang buka di pasar ini dan akan tutup saat magrib tiba. Pasar Tanah Abang selalu ramai dikunjungi dan terasa akan penuh sesak tatkala akhir pekan.

Anda sebaiknya datang di saat hari kerja jika ingin menikmati pengalaman belanja yang nyaman karena tidak penuh sesak. Juga, upayakan datang di kala pagi. Di Pasar Tanah Abang, harga-harga barang yang dijual rata-rata murah. Jika Anda ingin menawar, maka tawarlah seperlunya.


17. Pecinan Glodok
Inilah China Town-nya Jakarta, salah satu tempat konsentrasi para etnis Tionghoa yang bermukim di Jakarta. Pecinan Glodok adalah pula kawasan pecinan terbesar di Indonesia, menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Jakarta semenjak dulu hingga saat sekarang.

Romantisme masa lalu dapat Anda nikmati tatkala berjalan-jalan menyusuri kawasan Pecinan Glodok mengingat Glodok secara administratif termasuk dalam area Kota Tua Jakarta. Glodok adalah pula pusat perdangan elektronik di Jakarta serta merupakan tujuan kuliner bercitarasa Tionghoa yang sangat kental. Anda juga dapat menyaksikan bangunan-bangunan vihara dan kelenteng besar di sana.


18. Sea World Ancol
Berada di dalam kawasan Ancol Dreamland, tujuan wisata Sea World Ancol adalah destinasi yang menawarkan Anda pengetahuan akan kehidupan biota yang hidup di alam. Di Sea World Ancol, koleksi mulai dari biota perairan tawar, terdiri dari 22.000 ekor ikan (126 Jenis), 28 reptil (5 jenis) sampai biota perairan laut yang terdiri dari 5180 ekor ikan (26 jenis), 79 avertebrata (13 jenis), 30 reptil (5 jenis), dan 1 mamalia.

Destinasi wisata Jakarta yang satu ini terbilang ramai dikunjungi wisatawan mengingat manfaatnya yang menghibur serta fungsi edukatifnya yang besar. Tiket wahana Sea World Ancol ini adalah sebesar Rp 80 ribu (Senin – Jum’at) atau Rp 90 ribu (Sabtu/Minggu/hari libur).


19. Setu Babakan
Setu Babakan adalah kawasan perkampungan dan telah ditetapkan menjadi kawasan cagar budaya Jakarta, tempat dimana Anda dapat menemukan berbagai bangunan dan peninggalan budaya Betawi. Di area ini, terdapat sebuah danau besar yang merupakan lokasi rekreasi menyenangkan bagi banyak pengunjung.

Tempat wisata budaya Jakarta yang satu ini adalah salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung, dari cara bercocok tanam, dagang, membuat kerajinan, hingga membuat makanan khas Betawi.

Sedikitnya, terdapat sekitar 3 ribu kepala keluarga di kawasan perkampungan ini dan mayoritas dihuni oleh orang asli Betawi yang mendiami daerah tersebut secara turun-temurun. Setu Babakan adalah tempat terbaik untuk menyantap kuliner khas Betawi yang sesungguhnya, dari kerak telor, soto betawi, hingga kue apem.


20. Museum Fatahillah
Terletak di kawasan Kota Tua Jakarta, Museum Fatahillah adalah tempat terbaik untuk mengeksplorasi banyak hal tentang sejarah kota Jakarta. Museum Sejarah Jakarta ini berdiri sejak tahun 1707 dengan gaya arsitektural neoklasik khas abad ke-17.

Saat Anda masuk ke dalam museum ini, Anda akan diwajibkan mengenakan sandal lunak berwarna jingga. Hal ini mengingat lantai Museum Fatahillah berasal dari abad ke-17 dan penggunaan sepatu akan mengikis lantai tersebut.

Di museum ini, Anda dapat menjumpai banyak koleksi sejarah sedikitnya sekitar 23.500 benda yang mengisahkan asal-usul Jakarta di masa lampau.

Perbendaharaan koleksinya terbagai dalam beberapa ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin. Dengan membayar tiket masuk Museum Fatahillah sebesar Rp 5 ribu (dewasa) atau mahasiswa (Rp 3 ribu) dan pelajar (Rp 2 ribu).

21. Monumen Pancasila Sakti
Museum Pengkhianatan PKI Lubang Buaya ada di Jl. Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, dekat Asrama Haji. Museum dikelola Pusat Sejarah TNI, dan instansi terkait, dengan koleksi ratusan benda bersejarah terkait peristiwa pemberontakan G30S-PKI.

Pintu gerbang tinggi menyambut pengunjung, dengan jalan masuk lebar serta pepohonan rindang. Pengunjung membayar karcis masuk sebesar Rp.2.500 per orang, baik dewasa maupun anak-anak, dengan karcis parkir bus Rp. 3.000, mobil sedan Rp. 2.000, sepeda motor Rp. 1.000.

Sampai di ujung jalan masuk terdapat halaman luas, dengan gedung museum ada di sebelah kanan. Saat memasuki gedung Museum Pengkhianatan PKI kita bisa melihat diorama rangkaian peristiwa terkait PKI yang terjadi sejak awal revolusi kemerdekaan sampai setelah meletusnya peristiwa G30S-PKI.


Setelah keluar dari gedung museum terdapat Museum Monumen Pancasila Sakti, yang diresmikan pada 1 Oktober 1981. Di museum ini terdapat diorama rapat persiapan pemberontakan PKI, latihan sukarelawan PKI di Lubang Buaya (5 Juli – 30 September 1965), penculikan Men/pangad Letjen TNI A Yani, penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober), pengamanan lanuma Halim Perdana Kusuma (2 Oktober), Pengangkatan Jenazah (4 Oktober), Proses Lahirnya Supersemar (11 Maret 1966), dan beberapa diorama lainnya.

>> Taman Marga Satwa Ragunan Jakarta, Wisata Terbaik untuk Keluarga

Kebun Binatang Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Kebun binatang seluas 140 hektare ini didirikan pada tahun 1864. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen.

Ragunan sempat ditutup selama sekitar tiga minggu sejak 19 September 2005 karena hewan-hewan di dalamnya ada yang terinfeksi flu burung, namun dibuka kembali pada 11 Oktober 2005.



Sejarah
Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak pada tanah seluas 10 hektare di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat yang merupakan pemberian Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.

Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1969 dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektaree yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966.

Kebun binatang Ragunan ini dapat menjadi alternatif pilihan liburan hemat bersama keluarga karena dari segi tiket pun sangat terjangkau untuk semua kalangan. Selain itu, tempat wisata ini pun dapat menjadi sarana pembelajaran untuk anak anda karena secara tidak langsung anda mengenalkan beberapa jenis fauna dan juga flora yang ada di kebun binatang tersebut.



Spesies Burung di Kebun Binatang Ragunan
Kebun binatang Ragunan merupakan Pusat Primata Schmutzer dan tujuan dibangunnya pusat ini adalah sebagai habitat alami untuk para primata. Perlu untuk anda ketahui bahwa di kebun binatang Ragunan tersebut hidup sekitar 295 spesies dan 4040 spesimen di mana sebagian besar terancam punah. Adapun beberapa jenis binatang yang dapat anda jumpai ketika berkunjung ke tempat wisata ini yaitu harimau, komodo, orang utan dan masih banyak lagi.

Menunggangi Gajah di Kebun Binatang Ragunan
Apalagi jika anda berkunjung ke tempat ini pada hari libur nasional seperti mendekati hari raya Idul Fitri, di tempat ini akan ada festival tambahan yang khusus disiapkan untuk pengunjung. Misalnya onta tunggang, kuda tunggang dan juga gajah tunggang. Namun, tentunya ada biaya tambahan jika anda ingin melihat atraksi ini. Selain itu, pada musim liburan pun anda harus rela antri untuk membeli tiket karena sudah dipastikan pengunjung akan meningkat drastis.

Bagi anda yang ingin berwisata ke kebun binatang Ragunan, tetapi belum tahu akses untuk menuju tempat tersebut, anda tidak perlu khawatir karena pada dasarnya tempat ini mudah untuk dijangkau. Kebun binatang ini terletak dekat dengan Jakarta Outer Ring Road dan dapat anda jangkau secara mudah dengan naik bus trans Jakarta.


Sebagai salah satu kebun binatang terbesar di Indonesia, Kebun Binatang Ragunan juga tentu saja menawarkan wisata alam dan satwa lengkap dengan segala fasilitasnya. Di tempat wisata di Jakarta yang satu ini pengunjung akan bisa dengan puas melihat berbagai macam koleksi binatang langka. Karena selain sebagai taman wisata kebun binatang ini juga memiliki fungsi sebagai taman konservasi bagi berbagai satwa langka yang hampir punah. Selain aneka macam satwa yang ada di sini, tempat ini juga menjadi hunian bagi ribuan jenis tanaman dari berbagai ukuran dari yang kecil sampai dengan pepohonan yang berukuran sangat besar. Itulah sebabnya tempat ini selalu terkesan sejuk dan adem walaupun pada siang hari matahari bersinar terik dan menyengat.

Bagi anda yang bermukim di Kota Jakarta dan sekitarnya, tentu saja sudah sangat akrab dengan tempat wisata di Jakarta yang satu ini. Bisa jadi karena sering juga melewati Ragunan Zoo ini setiap harinya. Namun bagi anda yang berasal dari kota-kota lain di Indonesia, informasi mengenai lokasi Kebun Binatang Ragunan mungkin cukup penting bagi anda. Ragunan Zoo beralamatkan di Jalan Harsono RM. nomor 1, di kawasan Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Lebih tepatnya jika anda memiliki fasilitas peta GPS anda bisa mencari lokasi Ragunan Zoo di koordinat 6,3°LS 106,8°BT. Untuk mencapai lokasi ini para pengunjung bisa datang dengan menggunakan berbagai transportasi baik transportasi pribadi maupun transportasi umum. Untuk kendaraan umum, ada banyak sekali alternatif kendaraan umum yang bisa digunakan menuju ke tempat ini dengan tarif yang cukup murah



Daftar Harga Tiket Masuk Ragunan Jakarta
Bagi anda yang berniat berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, ada sejumlah harga tiket masuk Ragunan yang mesti dibayarkan. Tetapi jangan khawatir karena pengelola telah menetapkan harga tiket masuk Ragunan yang sangat murah sekali dan sangat terjangkau sekali. Dan dengan membayar tiket masuk tersebut anda sudah bisa berkeliling melihat berbagai koleksi flora dan fauna langka yang ada di tempat ini dengan sangat puas.

Berikut ini daftar harga tiket masuk Ragunan Jakarta :
Anak-anak :  Rp.3000;
Dewasa      :  Rp.4000;

Dan bagi anda yang datang ke Kebun Binatang Ragunan ini dengan membawa kendaraan pribadi, ada tarif parkir khusus yang akan dikenakan bagi anda. Berikut ini daftar harga tiket masuk Ragunan khusus untuk tarif parkir :
Sepeda                  : Rp.1000;
Motor                    : Rp.3000;
Mobil                    : Rp.6000;
Minibus/ Pick up  : Rp.12.000;
Bus Besar/ Truk   : Rp.15.000;



Daftar Harga Tiket Masuk Ragunan Zoo – Pusat Primata Schmutzer
Selain kebun binatang, di tempat ini juga terdapat sebuah area konservasi khusus bagi Orang Utan. Nama dari tempat konservasi Orang Utan ini adalah Pusat Primata Schmutzer. Dan lokasi dari Pusat Primata Schmutzer ini juga berada di dalam kawasan Kebun Binatang Ragunan. Namun untuk bisa masuk dan melihat kehidupan orang utan di dalam area Pusat Primata Schmutzer ini para pengunjung akan dikenakan biaya tiket tambahan khusus untuk Pusat Primata Schmutzer, diluar dari harga tiket masuk Ragunan yang telah dibayarkan. Berikut ini harga tiket masuk Ragunan khusus untuk tiket Pusat Primata Schmutzer :
Senin - Jum'at     : Rp.6000;
Sabtu - Minggu  : Rp.7500;



>> Wisata Sejarah Monumen Nasional " Tugu Monas "

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.


Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.

Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus.

Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno.


Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.

Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.

Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif, serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan negatif, serta melambangkan malam hari.


Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7 meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter, pelataran cawan. Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.

Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jenderal Honores, Dr Mario Bross di Indonesia.


Pintu masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas. Loket tiket berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.

Relief Sejarah Indonesia


Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarah Majapahit

Pada tiap sudut halaman luar yang mengelilingi monumen terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, namun beberapa patung dan arca tampak tak terawat dan rusak akibat hujan serta cuaca tropis.



Museum Sejarah Nasional



Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru.

Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.


Ruang Kemerdekaan


Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh rekaman suara Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara dinding marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas, melambangkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan


Sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram , akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.

Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter dibawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.



Akses
Karena letak Tugu Monas Jakarta yang sangat strategis yaitu tepat berada di pusat kota Jakarta membuat tempat wisata di Jakarta yang satu ini sangat mudah dijangkau oleh para wisatawan yang hendak berkunjung. Lokasi tepatnya berada di tengah-tengah Lapangan Medan Merdeka di Jakarta Pusat. Letaknya yang berada di pusat Kota Jakarta membuatnya sangat mudah diakses dengan berbagai alat transportasi yang ada, baik itu alat transportasi pribadi maupun transportasi umum.

Kendaraan Pribadi : Jika anda berniat mengunjungi Tugu Monas Jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil misalnya, anda bisa langsung masuk dan memarkirkan kendaraan anda di area parkir yang telah disediakan di dekat area, dan bisa masuk melalui pintu utara pelataran Monas.

Kendaraan Umum : Jika anda hendak berkunjung ke Tugu Monas Jakarta dengan memakai jasa transportasi umum, ada banyak pilihan moda transportasi yang bisa digunakan. Ada banyak sekali kendaraan umum yang bisa dengan mudah didapatkan untuk menuju ke lokasi Monumen Nasional Jakarta seperti misalnya kereta, bus, angkutan kota, taxi, ataupun ojek. Jika menggunakan kereta, anda bisa naik kereta listrik (KRL) dan turun di Stasiun Gambir. Dari sini anda tinggal berjalan kaki menuju taman Monas. Untuk angkutan umum yang paling mudah dan nyaman adalah Bus Transjakarta, karena bus ini cukup nyaman digunakan dan juga bisa langsung turun di area Monas.

Peta Lokasi Tugu Monas Jakarta